RADIASI METAGENESIS
Karena sistem di AMG pada tahun kedua perkuliahan adalah PKL, yaitu Praktek Kerja Lapangan. Sekembalinya dari PKL mereka bertemu dengan senior dan junior yang berbeda sewaktu mereka masih tingkat 1 (sebelum PKL, red). Maka dari itu mari kita mengenal mereka. Edisi kali ini kita mulai dengan kelas Meteorologi IIA, let's cekidooott...
Karena sistem di AMG pada tahun kedua perkuliahan adalah PKL, yaitu Praktek Kerja Lapangan. Sekembalinya dari PKL mereka bertemu dengan senior dan junior yang berbeda sewaktu mereka masih tingkat 1 (sebelum PKL, red). Maka dari itu mari kita mengenal mereka. Edisi kali ini kita mulai dengan kelas Meteorologi IIA, let's cekidooott...
Metagenesis adalah singkatan dari Meteorologi 2A generasi eksis. Begitulah mereka menamai kelas mereka. Terdiri dari berbagai ras dan suku, pelosok di negeri tercinta kita.
Kelas Meteorologi 2A di komandani oleh seorang taruna bernama Fajar Rizki Abdullah yang beranggotakan 30 taruna/i, 15 orang taruna dan 15 orang taruni. Struktur organisasi adalah sbb:
Danton : Fajar Rizki Abdullah
Wadanton : M. Hermansyah
Bendahara : Reni Susilowati
Sekretaris : Pamungkas Irjayanti
Seksi Keamanan : Ardin
Agung Budi P.
Seksi Kesenian : Noval Arief R., Kadek Fajar H.,
Seksi Kerohanian : Fandi Primadia P., Agustinus Setyo N.
Seksi Olahraga : Angga Permana, Samsu Rizal W.
Seksi Kesehatan : Roland Benery, Lidya Monika
Ditambah dengan ayah bimbingan mereka, Sir Joni English (Joni Purnama, S.S), yang sangat sabar dalam menghadapi anak bimbingannya. Bagaimanapun masalah yang mereka hadapi, beliau selalu membantu mereka. Beliau juga sangat baik dan bertanggung jawab. “Pokoknya yang baik-baik ada pada diri beliau deh”, begitulah kata Danton.
Dan Tugas Belajar mereka yang ternyata tidak kalah eksis dengan juniornya. Semua kegiatan mereka ikuti. Mulai dari foto-foto, futsal, hingga liqo pun mereka jalani bersama. Mulai dari abang TB AURI mereka, Bang Agung Budi Pramono P. yang menurut mereka gokil di kelas namun sangar di tengah lapangan. Ada juga Bu Al yang sudah seperti Mama Dedeh, lalu ada Bang Aji (Aji Supraptaji) dan Bang Andri yang selalu kompak dengan yang muda-muda.
Tiap harinya mereka tempuh dengan penuh semangat. Pada saat kuliah dimulai, mereka selalu termenung diam mendengarkan ajaran-ajaran dari dosen dengan baik. Namun sebelum kuliah dimulai, selalu ada ritual memperebutkan posisi duduk. Sewaktu UTS di belakang , tapi sewaktu ngga UTS di depan, sesuai pengakuan Danton Fajar.
Kejahilan-kejahilan di dalam kelas pun tak terelakkan. Mulai dari saling berebut tempat duduk seperti diatas, sampai saling menyembunyikan benda/barang milik taruna/i yang jauh dari pandangan pemiliknya. Inilah yang membuat danton pun kewalahan. Sampai-sampai jarkom yang Danton sebarkan dihiasi oleh laporan kehilangan atau pencarian barang-barang milik anggotanya.
Suka duka telah mereka lalui bersama. Dengan orang-orang yang berbeda sifat dan karakter, membuat hari-hari mereka begitu menarik untuk dilalui. Semua duka pun bisa berubah menjadi suka dengan keunikan-keunikan yang mereka miliki. Sehingga mereka begitu bergairah untuk berkuliah di diklat tercinta ini.
Danton berkata, “Walaupun saya baru memegang talikur ini selama kurang lebih 3 bulan, namun hal ini membuat sikap saya terhadap kelas ini berubah. Dimana pada awalnya saya tidak terlalu perduli mengenai kelas ini. Sampai saat terpilihnya saya menjadi danton saya berpikir “Kenapa saya terpilih jadi danton?”.Namun karena terpilihnya saya sebagai danton kelas membuat saya lebih bisa memperhatikan kelas ini. Wahai pengikut-pengikut saya, saya berpesan…..
Jagalah selalu tali silahturahmi di antara kita. Jangan biarkan putus. Jika putus, harus disambung lagi. Jika udah disambung, dieratkan lagi. Jika udah erat, mmmm ya dieratkan lagi.” (alexandra/putuagus/2011)
No comments:
Post a Comment
Untuk kemajuan blog ini, kami akan sangat berterima kasih jika anda memberikan komentar