Tuesday 6 November 2012

JARINGAN OBSERVASI SINOPTIK


2.1.                    Jaringan adalah kumpulan dari  titik –titik atau tempat pengamatan yang melakukan aktifitas atau kegiatan operasional yang sama berdasarkan aturan standar.
Sedangkan Meteorological Observation Network  merupakan  Kumpulan dari tempat – tempat pengamatan meteorologi Atau cuaca dari Negara negara WMO yang atau cuaca dari negara – negara WMO yang melakukan aktifitas operasional yang sama berdasarkan aturan- aturan atau pedoman- pedoman yang telah ditetapkan oleh WMO. Operasi yang sama atau standar yang dilakukan adalah  observasi Synop selama 24 jam. Pertukaran data dilakukan 8 kali sehari dimulai dari jam 00.00 UTC.


  1.  STASIUN PENGAMATAN CUACA


Stasiun Pengamatan Cuaca terbagi menjadi 2,yaitu Stasiun Basic dan Stasiun Non Basic. Perbedaan kedua stasiun ini dapat dilihat pada tabel berikut :

No.
          Uraian
                 Basic
           Non Basic
  1.
Status jaringan
Jaringan regional / Jaringan global
Jaringan nasional
  2.
Jarak
150-300 km
Kurang lebih 150 km
  3.
Kewajiban
Obs. : 24 jam/hari Kirim : 8 kali/hari
Sesuai dengan kemampuan stasiun minimal 12 jam


                       
1.1.             TINGKATAN JARINGAN

1.      National Observation Network

Stasiun terpilih yang ditetapkan oleh  negara anggota WMO itu sendiri untuk untuk diusulkan menjadi jaringan regional atau jaringan global yang dinamakan stasiun basic. Di Indonesia ada 60 stasiun basic, sisanya adalah stasiun non basic.
Kewajiban Stasiun basic :
F  Synoptik: Wajib operasi 24 jam, tukar data 8 X / hari.
F  Aerologi : Rason 2 X / hari, Pibal 4 X / hari.

Usulan menjadi stasiun basic :
P Kemampuan sumber daya manusia atau obsever
P Alat ukur dan alat komunikasi
P Jarak 200 – 300  km.
Stasiun basic tidak paten, jika usulanya berubah, maka stasiun tersebut akan beruban menjadi satsiun non basic.



2.      Regional Obsevation Network

Kumpulan dari stasiun Basic di suatu kawasan atau regional tertentu, atau kumpulan dari jaringa- jaringan nasional dari negara- negara anggota WMO yang berada pada wilayah- wilayah tertentu.

3.      Global Obsevation Network

Adalah kumpulan dari seluruh Regional Observation Network
Global Observation Network tediri dari :
1.      Regional Assosiation I
Terdiri dari Negara- Negara Afrika, jumlah stasiun Basicnya 704 satsiun.
2.      Regional Assosiation II
Terdiri dari Negara- Negara Asia, jumlah satsiun Basicnya 1174 satsiun
3.      Regional Assosiation III
Terdiri dari Negara- Negara Amerika Selatan, jumlah stasiun Basicnya 338 satsiun
4.      Regional Assosiation IV
Terdiri dari Negara- Negara Amerika Tengah dan Utara, jumlah stasiun Basicnya 583 satsiun
5.      Regional Assosiation V
Terdiri dari Negara- Negara Pasifik Barat Daya 9termasuk didalamnya Indonesia), jumlah stasiun Basicnya 362 satsiun
6.      Regional Assosiation VI
Terdiri dari Negara- Negara Eropa, jumlah stasiun Basicnya 843 satsiun
7.      Antartika
Tediri dari 35 satsiun non Basic.
            Jumlah seluruh stasiun di Dunia adalah ± 10.000 satsiun.


PERSYARATAN STASIUN PENGAMATAN CUACA

Syarat - syarat sebuah stasiun, yaitu :
1)      Memiliki koordinat stasiun yang meliputi lintang dan bujur
2)      Memiliki elevasi atau ketinggian stasiun diatas permukaan laut (MSL)
3)      Memiliki nomor stasiun
4)      Ada aktifitas operasional seperti synop dan pibal
5)      Memiliki alamat stasiun

FUNGSI STASIUN PENGAMATAN CUACA

Fungsi stasiun pada umumnya ada 2, yaitu :
1)      Sebagai operasional, melakukan kegiatan pengamatan
2)      Sebagai tata usaha, mendukung operasional

2. RUANG LINGKUP TUGAS PENGAMATAN

1.      Pengamatan cuaca (synop), dengan outputnya berita synop
2.      Pengolahan data synop, dengan outputnya berita klimat synop
3.      Plotting data synop
4.      Pemeliharaan/perawatan peralatan operasional
5.      Pelayanan data/jasa meteo
6.      Penyimpanan/pengarsipan
7.      Pengisian format-format khusus

3.  DESIMINASI (PENYEBARAN) BERITA CUACA

Setelah melakukan pengamatan, data-data stasiun dikirim pada jam-jam pengiriman secara serentak. Data dari stasiun dikirim kepada Sub Collecting Center (SCC). Kemudian SCC mengirim data-data ke Regional Collecting Center (RCC).Di Indonesia terdapat 5 RCC yang masing-masing berada pada Balai Wilayah I (Medan), Balai Wilayah II (Jakarta), Balai Wilayah III (Denpasar), Balai Wilayah IV (Makassar), dan Balai Wilayah V (Jayapura). Kemudian setiap RCC mengirimkan data-data ke National Collecting Center (NCC) yang terletak di BMKG Pusat di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selanjutnya, dilakukan pertukaran data antar region dimana Indonesia berada pada Region V. Adapun  alat komunikasi yang dipakai dalam mengirimkan data adalah :
·         SSB (Single Side Bond)
·         VSAT (Very Small Apperture Terminal)
·         CMSS (Center Message Switching System)
·         Faximile
·         Telepon
·         Internet
·         Dll.


No comments:

Post a Comment

Untuk kemajuan blog ini, kami akan sangat berterima kasih jika anda memberikan komentar

Kategori Post

Aircraft (1) akselerograf terbaru amg (1) aktivitas pengamatan (2) aktivitas pengamatan awan (1) AMG (2) AMG 2011/2012 (1) angin (1) angkatan 2009 (1) Astronomi (1) awan (1) awan konvektif (2) badai guntur (1) badai matahari (1) Base Cloud (1) Bayong Tjasyono (1) Berita Synop Awan (1) bhakti sosial (1) BMKG (1) Boing Boing (1) Bulan kedua (1) catasthrophists vs. uniformists (1) cerpen (1) continous rain (1) cuaca (6) curah hujan (1) Dharma Wanita Persatuan BMKG (1) down draft (1) drizzle (1) Dunia (1) Ekinoks (1) Elektrometeor (1) endapan (1) endapan beku (1) english corner (2) fenomena cuaca (1) fisika atmosfer (1) fixists vs mobilists (1) fog (1) Fotometeor (1) free download (1) freezing drizzle (1) Funnel Cloud (1) Geokontroversi (1) Geologi (2) gerak semu matahari (1) Gerak Udara (1) GPS (2) gumpalan es (1) gusty (1) Hail (1) hari kulminasi matahari (1) hari ozon (1) Hari Tanpa Bayangan (1) haze (1) High Cloud (1) hujan (2) humor (1) hydrometeor (2) idiom (1) ikan salmon (1) iklim (1) Info Iptek AMG (6) Info Iptek Dunia (8) info lomba (3) Info meteorologi (5) Inspirasi (1) intensitas thunderstorm (1) intermitten rain (1) Iptek Amg Online (5) iptek dan jurnalistik (2) jaringan observasi sinoptik (1) jenis hujan (1) jenis thunderstorm (1) Kasubbag Administrasi Akademik dan Ketarunaan (1) keadaan cuaca (1) keadaan tanah (1) kelembaban udara (1) kimia (1) kimia atmosfer (1) kisah penempatan (1) kura-kura (1) LAPAN (4) laut (1) lingkup pengamatan (1) lokasi thunderstorm (1) Low Cloud (1) Ltometeor (1) Massa Udara (1) medan magnet (1) Medium Cloud (1) mengenal lebih dekat (1) meteorologi (12) meteorological observation network (1) mist (1) mop papua (1) motivation story (1) neptunists vs. plutonists (1) observasi cuaca (1) observasi sinoptik meteorologi (7) observasi synop dekat permukaan (1) observasi synop jauh dari permukaan (1) observasi synop permukaan (1) ospek (1) ospek dan madabintal (1) Output Pengamatan Awan (1) ozon (1) past weather (1) pelangi (1) pembentukan thunderstorm (1) Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim (4) Penempatan Tugas (1) pengabdian (1) pengalaman (1) Pengamatan awan (2) Pengamatan cuaca (3) pengamatan observasi sinoptik (3) pengamatan sinopik (2) pengamatan synop (1) Pengertian awan (1) pengertian pengamatan (1) pengertian thunderstorm (1) penguapan (1) Pengumuman (1) penyematan (1) penyinaran matahari (1) peristiwa alam (1) Pertumbuhan Awan (1) peta magnetik (1) prec in sight (1) present weather (1) Profil (6) profil taruna (1) puisi (1) radiasi matahari (1) rain (1) reaksi kimia (1) Sains (1) sains atmosfer dan iklim (4) Satelit (1) satelit temporer (3) sekilas kampus (1) semangat (1) sensor magnet (2) Ship (1) shower rain (1) skala beaufort (1) smoke (1) Squall (1) stasiun pengamatan meteorologi (1) story (1) Suhu Awan (1) suhu udara (1) Surface (1) Taruna AMG (1) tekanan udara (1) thunderstorm (1) tornado (1) Troposfer (1) tugas akhir (1) tugas observer (1) turbulence (1) unsur cuaca (1) unsur-unsur meteorologi (1) violent (1) visibility (1) waktu pengamatan sinoptik (1) water spout (1) weather (2) wind shear (1) WMO (2) Wujud awan (1) young Earth vs. old Earth (1)