Saturday 20 October 2012

Ternyata Mata Punya Kekuatan Membunuh Bakteri


*SAINS

Bila berbicara soal kekuatan tubuh membunuh kuman, mata adalah juaranya. Temuan ilmuwan University of California di Berkeley ini dapat mengarah pada pembuatan obat antimikroba baru dan murah. 


Hasil riset mereka menunjukkan protein dalam mata dapat membantu menjauhkan bakteri patogen. Tim ilmuwan mata menemukan bahwa ada bagian kecil protein keratin dalam mata yang memainkan peran kunci dalam mengusir bakteri. 





Peneliti menggunakan versi sintetis dari fragmen keratin tersebut untuk menguji beragam bakteri patogen. Molekul sintetis itu efektif membunuh bakteri penyebab penyakit pemakan daging dan radang tenggorokan (Streptococcus pyogenes), diare (Escherichia coli), infeksi staph (Staphylococcus aureus), dan infeksi cystic fibrosis paru-paru (Pseudomonas aeruginosa).



Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation edisi Oktober ini dapat mengungkap sumber senjata baru dalam memerangi bakteri penyebab penyakit. Fragmen keratin ini relatif mudah dibuat sehingga berpotensi sebagai obat murah. 



“Yang menarik, keratin ini sudah ada dalam tubuh kita, sehingga pasti tidak beracun dan bersifat biocompatible,” kata peneliti utama studi itu, Suzanne Fleiszig, dosen mikrobiologi dan penyakit menular di School of Optometry UC Berkeley. 



“Molekul antimikroba alami yang diidentifikasi dalam riset sebelumnya ternyata toksik atau mudah dinonaktifkan oleh konsentrasi garam dalam tubuh kita.” 




Protein kecil yang ditemukan tim ilmuwan ini adalah turunan dari cytokeratin 6A, salah satu protein filamen yang saling berhubungan membentuk jejaring di seluruh sitoplasma sel epitel. 



“Dulu kami menduga cytokeratin hanyalah protein struktural, tapi studi kami memperlihatkan bahwa fragmen keratin ini juga memiliki kemampuan memerangi mikroba,” kata Connie Tam, anggota tim peneliti.



“Cytokeratin 6A dapat ditemukan dalam sel epitel kornea manusia, begitu pula di kulit, rambut, dan kuku. Ini adalah area tubuh yang terus-menerus terpapar mikroba, sehingga masuk akal bila mereka menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh.” 



Riset tentang cytokeratin 6A di laboratorium Fleiszig berawal ketika tim peneliti berupaya memecahkan misteri daya tahan mata terhadap infeksi yang luar biasa. 



Mereka menemukan bahwa tidak ada bakteri yang hidup di permukaan mata, berbeda dengan permukaan tubuh lainnya. Dalam eksperimen kultur di laboratorium, terbukti jaringan kornea mampu menyapu bersih bakteri patogen.



“Sangat sulit menginfeksi kornea dari mata yang sehat,” kata Fleiszig. “Kami bahkan menggunakan kertas tisu untuk merusak sel permukaan mata dan mengolesnya dengan bakteri, namun tetap menemui kesulitan memasukkan bakteri ke dalam kornea.” 




Sumber :

No comments:

Post a Comment

Untuk kemajuan blog ini, kami akan sangat berterima kasih jika anda memberikan komentar

Kategori Post

Aircraft (1) akselerograf terbaru amg (1) aktivitas pengamatan (2) aktivitas pengamatan awan (1) AMG (2) AMG 2011/2012 (1) angin (1) angkatan 2009 (1) Astronomi (1) awan (1) awan konvektif (2) badai guntur (1) badai matahari (1) Base Cloud (1) Bayong Tjasyono (1) Berita Synop Awan (1) bhakti sosial (1) BMKG (1) Boing Boing (1) Bulan kedua (1) catasthrophists vs. uniformists (1) cerpen (1) continous rain (1) cuaca (6) curah hujan (1) Dharma Wanita Persatuan BMKG (1) down draft (1) drizzle (1) Dunia (1) Ekinoks (1) Elektrometeor (1) endapan (1) endapan beku (1) english corner (2) fenomena cuaca (1) fisika atmosfer (1) fixists vs mobilists (1) fog (1) Fotometeor (1) free download (1) freezing drizzle (1) Funnel Cloud (1) Geokontroversi (1) Geologi (2) gerak semu matahari (1) Gerak Udara (1) GPS (2) gumpalan es (1) gusty (1) Hail (1) hari kulminasi matahari (1) hari ozon (1) Hari Tanpa Bayangan (1) haze (1) High Cloud (1) hujan (2) humor (1) hydrometeor (2) idiom (1) ikan salmon (1) iklim (1) Info Iptek AMG (6) Info Iptek Dunia (8) info lomba (3) Info meteorologi (5) Inspirasi (1) intensitas thunderstorm (1) intermitten rain (1) Iptek Amg Online (5) iptek dan jurnalistik (2) jaringan observasi sinoptik (1) jenis hujan (1) jenis thunderstorm (1) Kasubbag Administrasi Akademik dan Ketarunaan (1) keadaan cuaca (1) keadaan tanah (1) kelembaban udara (1) kimia (1) kimia atmosfer (1) kisah penempatan (1) kura-kura (1) LAPAN (4) laut (1) lingkup pengamatan (1) lokasi thunderstorm (1) Low Cloud (1) Ltometeor (1) Massa Udara (1) medan magnet (1) Medium Cloud (1) mengenal lebih dekat (1) meteorologi (12) meteorological observation network (1) mist (1) mop papua (1) motivation story (1) neptunists vs. plutonists (1) observasi cuaca (1) observasi sinoptik meteorologi (7) observasi synop dekat permukaan (1) observasi synop jauh dari permukaan (1) observasi synop permukaan (1) ospek (1) ospek dan madabintal (1) Output Pengamatan Awan (1) ozon (1) past weather (1) pelangi (1) pembentukan thunderstorm (1) Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim (4) Penempatan Tugas (1) pengabdian (1) pengalaman (1) Pengamatan awan (2) Pengamatan cuaca (3) pengamatan observasi sinoptik (3) pengamatan sinopik (2) pengamatan synop (1) Pengertian awan (1) pengertian pengamatan (1) pengertian thunderstorm (1) penguapan (1) Pengumuman (1) penyematan (1) penyinaran matahari (1) peristiwa alam (1) Pertumbuhan Awan (1) peta magnetik (1) prec in sight (1) present weather (1) Profil (6) profil taruna (1) puisi (1) radiasi matahari (1) rain (1) reaksi kimia (1) Sains (1) sains atmosfer dan iklim (4) Satelit (1) satelit temporer (3) sekilas kampus (1) semangat (1) sensor magnet (2) Ship (1) shower rain (1) skala beaufort (1) smoke (1) Squall (1) stasiun pengamatan meteorologi (1) story (1) Suhu Awan (1) suhu udara (1) Surface (1) Taruna AMG (1) tekanan udara (1) thunderstorm (1) tornado (1) Troposfer (1) tugas akhir (1) tugas observer (1) turbulence (1) unsur cuaca (1) unsur-unsur meteorologi (1) violent (1) visibility (1) waktu pengamatan sinoptik (1) water spout (1) weather (2) wind shear (1) WMO (2) Wujud awan (1) young Earth vs. old Earth (1)